Mari Berlibur dengan Biaya Murah
Nikmati keeksotisan pulau - pulau tropis di sekitaran Jakarta dengan biaya terjangkau
kapal Srikandi
Kapal yang akan membawa kita menuju ke Pulau Pramuka - Kep.Seribu
Gn. Papandayan
Salah satu obyek wisata gunung di wilayah Garut Jawa Barat dengan keindahan kawah dan hutan matinya yg eksotik.
Snorkel di Pulau Seribu
Salah satu Spot untuk kegiatan snorkeling di kepulauan Seribu.
Camping Pulau Yu
Sebagai salah satu spot terbaik untuk melakukan kamping di pulau, Pulau Yu kep. Seribu.
Senin, 28 September 2015
Kamis, 17 September 2015
Pendakian Gunung Papandayan - Garut
01.23
No comments
Papandayan berada di kabupaten Garut. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun, ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulusyang membentang dari bawah hingga kedekat kawah gunung ini. Pendaki bisa memarkir kendaraannya di pelataran parkir yang cukup luas dan berjalan kaki sekitar 5 menit dari parkiran dan setelah itu akan memasuki kawasan kawah gunung ini yang dikenal dengan sebutan Kawah Mas. Di kawasan parkir banyak terdapat warung-warung yang menjual makanan dan selain di kawasan ini didekat alun-alun Pondok Salada juga ada sebuah warung. Mekipun untuk mencapai kawasan kawah gunung ini bisa didatangin dengan kendaraan, bagi para pendaki gunung tantangan di gunung ini masih ada, yaitu jalur trekking dari alun-alun Pondok Salada hingga kepuncak gunung ini dan kemudian turun melipiri punggungan puncak gunung ini dan jalan setapak dari jalur ini berakhir di belakang daerah parkiran kendaraan. Jalur trekking ini memakan waktu kurang lebih 6 jam. Bagi yang membawa kendaraan pribadi, dari Kota garut belokan kendaraan anda menuju arah Cijulang dan dipertigaan Cisurupan ambil jalan yang lurus jangan berbelok ke kiri, sebagai patokan di pertigaan Cisurupan ini ada Plang selamat datang di Gunung Papandayan.
Parkiran – Alun-alun Pondok Salada Dari parkiran jalur setapak dimulai mendekati kawah dan kemudian membelah kawah, hati-hati saat melangkah karena dibebeberapa tempat terdapat bagian yang gembur dengan suhu yang cukup panas dan kaki bisa terperosok. Kemudian jalur setapak membelok kekanan dan saat keluar dari komplek kawah ini jalan setapak terus mendatar hingga sampai di sebuah warung and disini terdapat sebuah lapangan yang cukup menampung lebih dari 30 tenda. Jalur setapak menuju Pondok Salada bisa ditemukan didepan warung ini dan sekitar lima menit berjalan dari warung ini kita akan sampai di Pondok Salada. Di Pondok Salada ini ada sungia kecil berair jernih hanya mengandung belerang. Pondok Salada – Alun-alun Tegal Alur Dari Pondok Salada jalur setapak mendaki sebuah punggungan yang ada didepan pondok salada, keadaan jalur setapaknya sedikit hancuran banyak batu-batu besar seperti aliran sungai kering. Setelah menyelesaikan etape tanjakan yang cukup curam ini jalan setapak menjadi datar dan kemudian berbelok ke kiri dan kemudian menyusuri punggungan. Hati-hati saat menyusuri pungungan ini karena di sebelah kiri jurang dalam yang berjarak hanya seengah meter dari jalan setapak. Tak lama setelah keluar dari kawasan hutan yang tidak begitu lebat, kita akan sampai disebuah alun-alun yang cukup besar. Yang dikenal dengan nama Alu-alun Tegal Alur, di bagian ujung dari alun-alun ini (di hitung dari tempat kita muncul) ada sebuah sungai kecil yang mengalir jernih. Sebelum mencapai alun-alun ini terlebih dahulu kita akan melewati sebuah lapangan mirip sebuh kawah mati. Tegal Alur – Puncak Dari tegal Alur jalan setapak menuju arah puncak berada di seberang sungai kecil, jalan setapak yang tiak begitu jelas ini kemudian membelok kearah kanan memasukui hutan, Hati-hati saat berada di kawasan ini mungkin karena jalur ini jarang di tempuh sehingga terkadang jalur jalansetapaknya tiba-tiba menghilang tapi jika jeli kita akan banyak menemukan string line atau ikatan tali raffia berwarna merah dan bitu yang di ikatkan pada ranting pohon sebagai penanda jalan. Dikawasan puncak Gunung Papandayan tidak banyak yang bisa dinikmati selain pemandangan kawah. Dipuncak ini tidak ada tiang trianggulasi nya atau tiang penunjuk ketinggian. Tidak ada tanda selain saat sampai di puncak gunung ini jalan setapak seterusnya akan menurun. Jika anda membawa altimeter atau GPS makan akan mudah menentukan puncaknya. Puncak gunung ini hanya pelataran kecil saja dan tersamar dengan jalan setapak yang membelahnya.
Rabu, 16 September 2015
Taman Nasional Ujung Kulon - Pandeglang
02.59
No comments
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat, serta merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.
Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.
Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata)dan berbagai macam jenis anggrek.
Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang menarik, dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikan alam berupa sungai-sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut dan peninggalan budaya/sejarah (Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk dikunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.
Jenis-jenis ikan yang menarik di Taman Nasional Ujung Kulon baik yang hidup di perairan laut maupun sungai antara lain ikan kupu-kupu, badut, bidadari, singa, kakatua, glodok dan sumpit. Ikan glodok dan ikan sumpit adalah dua jenis ikan yang sangat aneh dan unik yaitu ikan glodok memiliki kemampuan memanjat akar pohon bakau, sedangkan ikan sumpit memiliki kemampuan menyemprot air ke atas permukaan setinggi lebih dari satu meter untuk menembak memangsanya (serangga kecil) yang berada di i daun-daun yang rantingnya menjulur di atas permukaan air.
Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.
Untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan Alam Dunia, UNESCO telah memberikan dukungan pendanaan dan bantuan teknis.
Masyarakat yang bermukim di sekitar taman nasional yaitu suku Banten yang terkenal dengan kesenian debusnya. Masyarakat tersebut pengikut agama Islam, namun mereka masih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan, tradisi, dan kebudayaan nenek moyang mereka.
Di dalam taman nasional, ada tempat-tempat yang dikeramatkan bagi kepentingan kepercayaan spiritual. Tempat yang paling terkenal sebagai tujuan ziarah adalah gua Sanghiang Sirah, yang terletak di ujung Barat semenanjung Ujung Kulon.
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Tamanjaya dan Cibiuk. Pintu masuk utama dengan fasilitas, pusat informasi, wisma tamu, dermaga, sumber air panas.
Pantai Kalejetan, Karang Ranjang, Cibandawoh. Fenomena gelombang laut selatan dan pantai berpasir tebal, pengamatan tumbuhan dan satwa.
Pulau Peucang. Pantai pasir putih, terumbu karang, perairan laut yang biru jernih yang sangat ideal untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing, snorkeling dan tempat ideal bagi pengamatan satwa satwa rusa di habitat alamnya.
Karang Copong, Citerjun, Cidaon, Ciujungkulon, Cibunar, Tanjung Layar, dan Ciramea. Menjelajahi hutan, menyelusuri sungai, padang pengembalaan satwa, air terjun dan tempat peneluran penyu.
Pulau Handeuleum, Cigenter, Cihandeuleum. Pengamatan satwa (banteng, babi hutan, rusa, jejak-jejak badak Jawa dan berbagai macam jenis burung), menyelusuri sungai di ekosistem hutan mangrove.
Pulau Panaitan, dan Gunung Raksa. Menyelam, berselancar, dan wisata budaya/ sejarah.
Musim kunjungan terbaik: bulan April s/d September.
Cara pencapaian lokasi:
Jakarta - Serang (1 1/2 jam via jalan Tol), Serang - Pandeglang - Labuan (1 1/2 jam) atau Jakarta - Cilegon (2 jam via jalan Tol), Cilegon - Labuan (1 jam) atau Bogor - Rangkasbitung - Pandeglang - Labuan (4 jam).
Labuan - Sumur (2 jam), Sumur - Pulau Peucang (1 jam dengan kapal motor nelayan) atau Labuan - Pulau Peucang (4 jam dengan kapal motor nelayan).
Gunung Andong - Magelang
01.24
No comments
Disaat kebanyakan muda-mudi tanah air
tengah menikmati weekend bersama pasangan mereka di mall atau bioskop
atau café-cafe, kami justru membenamkan diri di tengah balutan panorama
alam Gunung Andong. Ya, Jumat selepas sholat jum’at kami berangkat dari
Yogyakarta setelah kami yakin semua perbekalan sudah siap, mulai dari
persiapan logistik, fisik, juga mental yang cukup berisik. Perajalan
kami tentunya di awali dengan doa, agar segala hal dilancarkan dan
dimudahkan Tuhan Yang Maha Esa.
Dari beberapa sumber, Gunung Andong
bertipe perisai dan kokoh berdiri di Magelang, Jawa Tengah. Letaknya
yang cukup dekat dengan pusat Kota, membuat gunung dengan ketinggian
sekitar 1.726 m ini selalu saja di datangi pengunjung yang mungkin ingin
mengusir pening di kepala.
Perjalanan menuju Andong dari Jogja
memakan waktu sekitar 2 jam, dan kami sampai jam setengah 5 sore. Kami
berhenti di basecamp Sawit sebelum melakukan pendakian menuju puncak
untuk mempersiapkan apa-apa yang belum siap. Pukul 5 sore, pendakian pun
dimulai. Pendakian memakan waktu kurang lebih 2 jam setengah, dan
sampai puncak kira-kira pukul 7 malam lebih 40 menit. Sebenarnya
pendakian bisa lebih cepat kalau saja kami tak sering bersitirahat dan
jalan yang dilalui tak begitu gelap. Ya maklum, kaki kami memang belum
terbiasa untuk dibawa mendaki dan senter yang kami punya sangat
terbatas.
Sesampainya di puncak, mata kami di
suguhi pemandangan yang begitu memuaku. Kami seolah tengah berdiri di
suatu titik di mana setiap tiap sudutnya dikelilingi kunang-kunang.
Malam di puncak Andong begitu puitis, membuat kami semakin percaya bahwa
Tuhan sedang bergembira ketika menyusun kota yang tepat di tengah pulau
Jawa ini. Gunung Andong dipagari gunung-gunung megah yang jika naik
sedikit ke puncak akan ada Gunung Sindoro, Gunung Merbabu dan Gunung
Merapi.
Bagi para pekerja yang juga aktivis
alam, rutinitas kerja dan kurangnya waktu luang menjadi musuh yang
begitu merantai ketika ingin mendaki gunung. Jika kamu ingin meresakan
nuansa alam pegunungan dan tak memiliki banyak waktu, cobalah datang ke
Gunung Andong. Meskipun tingginya hanya 1.736 meter di atas permukaan
laut, tetapi gunung ini menyimpan sejuta pesona yang tidak boleh
dilewatkan dan diremehkan. Untuk mencapai puncak dari Basecamp, kamu
hanya akan menghabiskan waktu sekitar 2 – 3 jam saja. Di tempat ini
kamu bisa melihat hampir seluruh kota Magelang tanpa teropong! Tentu
saja suasana alam khas gunung bisa segera kamu rasakan tanpa basa-basi.
Kamu bisa camping di sini, memanjakan
otak –meski harus bercapek-capek dahulu, melihat orang-orang saling
sapa-menyapa, memainkan lagu kesukaan, membunyikan terompet, memasak mie
instan, dan lain sebagainya. Sayang, saking populernya gunung ini,
membuatnya selalu dipadati dan secara perspekit tentu saja kurang bisa
dinikmati segala panorama yang ada. Bila cuaca sedang baik-baik saja dan
tak uring-uringan, kamu bisa melihat berbagai jenis rumah
layakanya miniatur di sebuah kantor pemasaran. Puncak Andong begitu
menghipnotis. Langitnya yang biru, makin gokil ketika dihiasai awan-awan putihnya yang bersih. Pikiran pertama saya saat tiba di tempat ini adalah: bikin time lapse! Selain
itu semua, kamu juga bisa melihat sunset dan sunrise di Gunung Andong.
Sinarnya yang keemasan akan bergerilya di sapu awan dan masuk melalui
celah-celah matamu.
Basecamp Gunung Andong ada di dusun
Sawit, Desa Girirejo. Start pendakiaan ke Gunung Andong dimulai dari
Basecamp ini, dan di sini pula kamu akan dipungut biaya tiket masuk ke Gunung Andong
sebesar Rp 3.000 per kepala. Jika membawa kendaraan, kamu bisa
menitipkannya di area sekitar. Rute tempuh atau trek ke Gunung Andong
bisa dibilang cukup bersahabat dan jalurnya pun terbilang jelas, sebab
banyak petunjuk yang membantu para pendaki untuk mencapai puncak.
Medan selama pendakian akan berubah
seiring jalan naik, dari yang awalnya jalan stapak, lalu ke medan dengan
tanah liat, rerumputan sampai bebatuan yang cukup tertata. Kemiringan
ketika menuju atas pun tak begitu terjal dan masih dalah tahap wajar.
Selama pendakian, kamu akan disajikan banyak area ladang sayur,
pohon-pohon bambu sampai hutan pinus yang bisa dijadikan tempat
istirahat. Hempasan angin sepoi-sepoi saat perjalanan dan nyaringnya
suara burung juga akan menemanimu menuju puncak Andong.
Dari puncak Gunung Andong, kamu juga
bisa melihat Gunung Merbabu yang duduk termangu dengan kediamannya yang
misterius. Beberapa kali akan ada awan yang menyembul entah dari mana,
berjalan mengitari Merbabu seolah ingin dikawini. Ada pula Gunung
Telomoyo, duduk bersimpuh dan tampak pasrah karena punggungnya ditancapi
puluhan pemancar.
Rute Jalan Menuju Gunung Andong
1. Rute Jalan Dari Utara, (Ungaran, Semarang, Salatiga, Boyolali dan Solo)
Jika dari arah jalan raya Semarang –
Solo kamu bisa langsung transit di terminal Pasar Sapi Salatiga kemudian
ambil arah Magelang dan akan melewati Kopeng dan Pasar Ngablak. Di
pasar Ngablak kamu akan melihat tugu berwarna biru, lalu belok kearah
Grabag. Bila kamu sudah melewati lapangan sepak bola itu tandanya kamu
ada di jalur yang benar. Setelah itu terus jalan sekitar 2 KM kamu akan
melihat pertigaan makam dusun kenteng, belok kiri dan jalan terus sampai
melihat plang SD Girirejo 2 ambli kanan, sampailah kamu di Basecamp
Sawit.
2. Rute Jalan Dari Selatan (Ketep Magelang, Yogyakarta dan Purworejo)
Langsung saja ke Terminal Tidar
Magelang, setelah itu di lampu merah canguk belok kanan menuju arah
Kopeng dan kamu akan sampai di Pasar Ngablak. Terdapat gapura berwarna
biru di Pasar Ngablak, lalu belok kiri kearah Grabag. Bila kamu sudah
melewati lapangan sepak bola itu tandanya kamu ada di jalur yang benar.
Setelah itu terus jalan sekitar 2 KM kamu akan melihat pertigaan makam
dusun kenteng, belok kiri dan jalan terus sampai melihat plang SD
Girirejo 2 ambli kanan, sampailah kamu di Basecamp Sawit.
3. Rute Jalan Dari Barat (Secang, Grabag, Temanggung, Wonosobo dan Parakan)
Jika kamu memulai perjalanan dari
Terminal Secang, langsung ke arah Krincing lalu belok kanan di pertigaan
yang akan menuju Grabag. Dari Grabag langsung ke Pasar Grabag, nah dari
perempatan Pasar Grabag, kamu lurus terus saja kea rah Mangu. Dari
Mangu naik terus melewati dusun Mantran kulon dan Mantran wetan. Jika
sudah sampai di SD Girirejo 2 kamu bisa langsung belok kiri, sampailah
kamu di Bascamp Sawit.
Meski akan meninggalkan zona nyamanmu dan memberi jarak pada asupan
makananmu, percayalah jangan terlalu banyak membawa makanan dan apa pun
yang biasa membuatmu nyaman. Wisata ke Gunung -kalau boleh saya
menyamakannya, sama seperti puasa. Kamu dianjurkan untuk menahan hal-hal
enak dan tak terlena dengan media mainstream. Dari pengalaman saya
bersama teman-teman ketika menuju puncak Andong adalah: jangan
terburu-buru, jangan memaksakan kaki jika sudah tak kuat, jangan terlalu
lama istirahat, jangan membuang sampah sembarang, jangan sibuk dengan
ponsel untuk update status, jangan kencing di celana. Dan, luangkan
waktu untuk sendiri meski kamu datang bersama teman-teman. Cari tempat
terbaik, duduk, lalu lihatlah sekitarmu. Ya, kamu ada di gunung!
Nikmatilah dan jangan bunuh diri.
GreenCanyon - Pangandaran
01.08
No comments
Jika merasa terlalu jauh berkunjung ke Grand Canyon
yang ada di Amerika sana, sekarang Anda tidak perlu terlalu kecewa lagi.
Indonesia ternyata juga memiliki Green Canyon sendiri yang tak kalah
cantiknya. Sebenarnya tempat ini punya nama asli yaitu Cukang Taneuh.
Nama Green Canyon sendiri dipopulerkan oleh seorang warga Perancis pada
tahun 1993. Sedangkan Cukang Taneuh punya arti yaitu jembatan tanah. Hal
itu dikarenakan di atas lembah dan jurang Green Canyon terdapat
jembatan dari tanah yang digunakan oleh para petani di sekitar sana
untuk menuju kebun mereka.
Green Canyon Indonesia ini terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Dari Kota Ciamis sendiri berjarak sekitar 130 km atau jika dari Pangandaran berjarak sekitar 31 km. Di dekat objek wisata ini terdapat objek wisata Batukaras serta Lapangan Terbang Nusawiru.
Objek wisata mengagumkan ini sebenarnya merupakan aliran dari sungai Cijulang yang melintas menembus gua yang penuh dengan keindahan pesona stalaktif dan stalakmitnya. Selain itu daerah ini juga diapit oleh dua bukit, juga dengan banyaknya bebatuan dan rerimbunan pepohonan. Semuanya itu membentuk seperti suatu lukisan alam yang begitu unik dan begitu menantang untuk dijelajahi.
Untuk mencapai lokasi ini wisatawan harus berangkat dari dermaga Ciseureuh. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu tempel atau kayuh yang banyak tersedia di sana. Jarak antara dermaga dengan lokasi Green Canyon sekitar 3km, yang bisa ditempuh dalam waktu 30-45 menit. Sepanjang perjalanan kita akan melewati sungai dengan air berwarna hijau tosca. Mungkin dari sinilah nama Green Canyon berasal.
Begitu terlihat jeram dengan alur yang sempit yang sulit dilewati oleh perahu berarti sudah sampai di mulut Green Canyon, di mana airnya sangat jernih berwarna kebiru-biruan. Di sinilah awal petualangan menjelajah keindahan objek wisata ini dimulai. Dari sini wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke atas dengan berenang atau merayap di tepi batu. Disediakan ban dan pelampung bagi yang memilih untuk berenang. Meski harus menempuh cara seperti ini, perjalanan dijamin sepenuhnya aman. Bahkan untuk anak-anak 6 tahun ke atas cukup aman untuk menyusuri aliran sungai dengan menggunakan ban dan dipandu oleh pemilik perahu yang disewa.
Perjalanan akan terus berada dalam cekungan dinding terjal di kanan kiri aliran sungai. Dinding-dinding untuk menyajikan keindahan tersendiri, yang paling unik berbentuk menyerupai sebuah gua yang atapnya sudah runtuh. Selain itu di bagian atas beberapa kali pengunjung akan melewati stalaktit-stalaktit yang masih dialiri tetesan air tanah. Setelah beberapa ratus meter berenang, akan terlihat beberapa air terjun kecil di bagian kiri kanan yang begitu menawan. Jika diteruskan berenang maka pengunjung akan sampai pada ujung jalan, di mana terdapat gua yang dihuni oleh banyak kelelawar.
Alur aliran sungai ini cukup panjang, sehingga pengunjung dapat berenang sepuas-puasnya sambil mengikuti arus dari air terjun. Selain pemandangan indah di atas permukaan air, Green Canyon akan menjadi surga tersendiri bagi yang suka menyelam. Tinggal membawa beberapa alat selam, pemandangan menakjubkan cekungan-cekungan di dalam air siap untuk ditelusuri dan dinikmati, lengkap dengan beragamnya ikan-ikan yang berenang ke sana kemari di dasar lubuk. Bagi yang suka menantang adrenalin, dapat meloncat dari sebuah batu besar dengan ketinggian 5m ke dasar lubuk yang dalam.
Bagi Anda yang benar-benar ingin menikmati keindahan objek wisata Green Canyon harus paham dengan musim-musimnya. Karena saat terbaik untuk bisa menikmati keindahaan objek wisata ini adalah beberapa saat setelah masuk musim kemarau. Karena jika pada musim hujan, dikhawatirkan deras sungai dan warna airnya pun akan menjadi coklat.
Sebelum Anda memutuskan untuk ke Green Canyon, sebaiknya terlebih dahulu menyiapkan uang tunai yang cukup. Pasalnya, disana tidakada bank atau ATM. Untuk ATM, tempat penginapan dan fasilitas akomodasi yang lengkap bisa Anda dapatkan di Pangandaran.
Untuk akses berperahu, disana tersedia armada perahu yang cukup banyak. Ada sekitar 100 unit perahu yang dapat mengantarkan Anda untuk menelusuri objek wisata ini. Pada setiap perahu akan dilengkapi seorang juru dan tugas batu untuk memandu Anda dalam perjalanan.
Rute perjalanan yang harus ditempuh untuk menuju Green Canyon yaitu :
Dari JAKARTA dan BANDUNG,
Anda bisa mengikuti Rute Arah ke Jawa Tengah dengan melalui Kota Tasik-Ciamis Kota-Kota Banjar- Pangandaran.
Dari JAWA TIMUR dan JAWA TENGAH,
Untuk JAWA TIMUR anda dapat menuju Arah JAWA TENGAH terlebih dahulu, lalu dilanjutkan untuk mengambil jalur ke Jawa Barat dengan mengikuti jalur Arah (Purworejo-Kebumen-Wangon-Banjar- Pangandaran-Ciamis).
Bagi Anda yang menggunakan kendaraan umum, tentunya tidak usah repot memikirkan rute. Karena sopir akan membawa Anda Langsung ke Pangandaran(Green Canyon). Tapi yang perlu diperhatikan yaitu tempat Anda Menginap disana, anda bisa memilih penginapan yang terdapat di hotel-hotel yang tersedia banyak di Pangandaran atau bisa juga menginap di objek wisata Batukaras yang sangat berdekatan dengan Green Canyon. (untuk data informasi hotel anda bisa lihat pada list hotel yang tesedia di situs ini).
Selamat Menikmati Liburan Panjang dengan Keluarga Anda, Kunjungi dan Nikmati Potensi Objek Wisata Kabupaten Ciamis yang lain, yang tidak kalah menariknya dengan Green Canyon.
TIKET MASUK OBJEK WISATA CUKANG TANEUH (GREEN CANYON)
a. Tiket Perahu Rp.125.000,-
- kapasitas 1 perahu isi maks 6 orang,
- balita terhitung 1 orang
- buka setiap hari jam 08.00-17.00 WIB
- hari jum`at buka mulai jam 13.00 WIB
Senin, 14 September 2015
Kamping ke Pulau Pahawang - Kelagian
02.23
2 comments
Rencana kali ini, kita akan backpackeran menuju pulau Sumatera, tepatnya kota lampung yg punya pantai sangat indah, salah satu destinasi kita untuk snorkeling ada pulau Pahawang dan Kelagian untuk ngeCamp nya. Dengan estimasi biaya perjalanan Rp 450.000,-/Org (kapasitas 7 orang). Meeting Point dari pelabuhan Merak. Dari Jakarta kita akan berangkat jumat malam pd tanggal 16 Oktober dengan menggunakan bus dari Slipi - Merak (po.Primajasa), berikut tarif yang didapat dari sini.
Kp.Rambutan – Merak
AC 2-3 : Rp 28.000
Jadwal Keberangkatan:
Terminal Kp.Rambutan: 03.00 – 21.00 tiap 30 menit
AC 2-3 : Rp 28.000
Jadwal Keberangkatan:
Terminal Kp.Rambutan: 03.00 – 21.00 tiap 30 menit
Sedangkan biaya untuk penyeberangan Dari Merak - Bakauheni (Ferry)
Penumpang Perorangan
Dewasa: Rp 15.000
Anak: Rp 9.000
Dewasa: Rp 15.000
Anak: Rp 9.000
Tiba di Bakauheni kita telah ditunggu mobil carteran yang sengaja kita sewa include sopir untuk 2 hari sewa dari Bakauheni menuju dermaga Ketapang, dermaga ini digunakan untuk menyebrang menuju pulau Pahawang. Setibanya di dermaga kita sudah ditunggu oleh kapal kayu yg akan membawa kita ke pulau untuk masa sewa 2 hari. Untuk spot snorkeling ada sekitar 7 yang eksotis diperjalanan ketika kita menuju pulau Pahawang.
Secara rinci ititenary nya :
Jumat 16 Oktober 2015
Secara rinci ititenary nya :
Jumat 16 Oktober 2015
- 19.00 meeting point jakarta, mall slipi jaya
- 20.00 start ke merak, bus umum (po. Primajasa) , exclude
- 23.00 tiba di merak, persiapan perbekalan snack perjalanan/untuk selama di ferry
- 24.00 naik ferry
- 03.00 tiba di Bakauheni, langsung transit ke mobil carteran
- 03.30 start perjalanan ke Ketapang
- 05.00 mampir ke masjid/mushala, shalat subuh untuk yang muslim
- 06.00 tiba di dermaga Ketapang, sarapan, ganti baju renang
- 07.30 start naik perahu snorkeling
- 08.00 kelagian snorkeling spot 1
- 09.00 kelagian snorkeling spot 2
- 10.00 maen maen pantai kelagian kecil
- 11.30 start ke Pahawang besar
- 12.00 tiba Pahawang besar, makan siang, shalat dzuhur/ashar
- 13.30 keluar Pahawang besar
- 14.00 Pahawang besar snorkeling spot 3
- 15.00 lanjut ke Pahawang kecil
- 15.30 maen maen pantai di Pahawang kecil
- 17.00 balik ke Pahawang besar untuk bersih2 Mandi
- 17.30 menuju pulau Kelagian untuk buka tenda Camping
- 18.30 Menu Barbeqyu bebakaran ikan & ayam, shalat magrib/isya
- 20.00 acara bebas
- 23.00 tidur
- 05.00 bangun, shalat subuh
- 06.00 enjoy suasana pagi Kelagian
- 06.30 sarapan, ganti baju renang
- 07.00 keluar pulau Kelagian
- 08.30 tanjung putus snorkeling spot 4
- 09.30 balak snorkeling spot 5
- 10.30 maen pantai pulau balak
- 11.00 start ke pahawang besar
- 12.30 tiba di pahawang besar, bersih bersih, makan siang, dzuhur/ashar
- 13.30 keluar pahawang
- 15.00 tiba pahawang, transit ke mobil
- 19.00 tiba di bakauheni, transit ke ferry
- 21.00 tiba di merak, lanjut ke jakarta
- 24.00 tiba jakarta
Price Include:
1. Biaya masuk pelabuhan Merak
1. Biaya masuk pelabuhan Merak
2. Transp. Kapal Feri Merak–Bakauheni PP
3. Transp. Mobil AC Bakauheni-Ketapang PP
4. Sewa Kapal hoping island selama 2hari
5. Sewa perlengkapan Snorkel + pelampung
6. Biaya masuk tiap pulau
7. Sewa Tenda kap 4 x 2 (untuk 7 Peserta)
8. Dokumentasi underwater
4. Sewa Kapal hoping island selama 2hari
5. Sewa perlengkapan Snorkel + pelampung
6. Biaya masuk tiap pulau
7. Sewa Tenda kap 4 x 2 (untuk 7 Peserta)
8. Dokumentasi underwater
9. Air Mineral
10. Menu Bebakaran Barbeqyu
Price Exclude:
- Makan Siang 2x + Sarapan
- Fasilitas yang tidak ada di Include
- Makan Siang 2x + Sarapan
- Fasilitas yang tidak ada di Include
Activities:
- Backpacking
- Beach Exploring
- Island Hopping
- Snorkeling
Minggu, 13 September 2015
Share Cost
19.36
No comments
Mengapa Share Cost ?
Menurut penelusuran beberapa blog dan site dari mbah Google, sharecost adalah biaya yg di keluarkan bersama utk suatu tujuan/maksud :D
Nah disini kita ingin mengajak Bro & Sis yg punya hobi jalan2 tapi terpepet oleh dana, kalau waktu sih bisa di cari dan disesuaikan dengan Vote terbanyak :P. Supaya perjalanan jadi hemat (istilah kerennya BackPacker-an) makan dana yang bisa dibagi ya dibagi sesuai dengan jumlah orang dalam suatu kelompok.(kata gue :P)
Segitu saja mungkin cukup untuk salam pembuka :))
selanjutnya langsung menuju TKP
Salam Lestari Alamku
Menurut penelusuran beberapa blog dan site dari mbah Google, sharecost adalah biaya yg di keluarkan bersama utk suatu tujuan/maksud :D
Nah disini kita ingin mengajak Bro & Sis yg punya hobi jalan2 tapi terpepet oleh dana, kalau waktu sih bisa di cari dan disesuaikan dengan Vote terbanyak :P. Supaya perjalanan jadi hemat (istilah kerennya BackPacker-an) makan dana yang bisa dibagi ya dibagi sesuai dengan jumlah orang dalam suatu kelompok.(kata gue :P)
Segitu saja mungkin cukup untuk salam pembuka :))
selanjutnya langsung menuju TKP
Salam Lestari Alamku
Langganan:
Postingan (Atom)